Sabtu, 07 Januari 2012

8 Alasan Untuk Kaya ..

Sebentar, sebentar ..
Sebelum dilanjutkan, kami punya 1 quiz untuk anda. Ini disadur dari sebuah surat di kitab suci. Tolong anda jawab dulu ..
  • Allah-lah yang menjadikan tertawa dan menangis
  • Allah-lah yang menjadikan kematian dan kehidupan
  • Allah-lah yang menjadikan laki-laki dan perempuan
  • Allah-lah yang menjadikan kekayaan dan ..............
Nah, apakah jawabannya ?? Coba anda pikir baik-baik ..
  • Pertama, empat kalimat ini mungkin semacam lawan kata
  • Kedua, lawan kata dari kekayaan adalah kemiskinan
  • Maka, pastilah jawabannya kemiskinan.
  • Hm, benarkah begitu ?? Kemiskinan ??
  • Ternyata salah !! karena jawaban yang benar adalah : Kecukupan.
  • Empat kalimat diatas, kami sadur dari Surat An-Najm 53: 43-48
Penggalan surat ini bermaksud, Dia tidak pernah meberikan kemiskinan. Pada dasarnya, Dia hanya memberikan kekayaan dan kecukupan. Lha ? Kalau miskin ?? Jelas, itu salah manusianya !! Sejak awal, Dia telah mempersiapkan manusia untuk untung, kaya, kuat, sehat, selamat, aman, dan sejenisnya. Kalau terjadi yang sebaliknya, sekali lagi, itu salah manusianya. Masih mau membantah dan menyanggah ?? Baca dulu Surat An-Nisa 4 :79, Surat Yasin 36 : 19, Surat Asy-Syura 42 : 30. Intinya, segala kebaikan berasal dari Dia dan segala keburukan berasal dari manusianya itu sendiri.

Yang Maha Kaya sangat menganjurkan dan mengajarkan hamba-Nya untuk Kaya. Buktinya, ini tertulis melalui ayat-ayat , diriwayatkan melalui hadist-hadist, dan dicontohkan langsung melalui Nabi. Istilahnya, Warisan Nabi. Terlebih-lebih lagi, sampai detik ini, kami tidak menemukan satu ayatpun dan hadist yang menganjurkan dan mengajarkan untuk miskin. Yang ada hanyalah ayat dan hadist tentang menyikapi kemiskinan.

Inilah pesan Nabi :
  1. "Kefakiran dekat dengan kekufuran."
  2. "Allah SWT lebih menyukai muslim yang kuat iman dan nafkahnya daripada muslim yang lemah"
  3. "Meninggalkan ahli warismu dalam keadaan cukup, itu jauh lebih baik daripada meninggalkan mereka dalam keadaan fakir, sehingga mereka meminta-minta pada manusia." Ini bermakna, Anda dilarang mati sebelum mencukupkan anak-anak anda. Hehehehe. Disini bukan berarti anda mewariskan kekayaan, namun memastikan mereka kaya. Buka juga Surat An-Nisa 4 : 9.
Ini tidak main-main. Dulu di Madinah, pasar dan sumber air sempat dikuasai oleh kaum yang lain. Apakah Nabi menanggapinya begini ? "Wahai Abdurrahman bin Auf! Wahai Abu Bakar! Biarlah, ini cuma dunia! Kelak diakhirat, kaum itu akan menerima pembalasan akibat perbuatan mereka"

Apakah Nabi menanggapinya seperti itu ?? Tidak !! sekali lagi, t-i-d-a-k, tidak !! Nabi langsung mengutus Abdurrahman bin Auf untuk menguasai balik pasar tersebut. Nabipun langsung mengutus Abu Bakar untuk menguasai balik sumber air tersebut. Tentunya secara legal dan halal. Nabi paham sepaham-pahamnya, pasar dan sumber air sangat penting bagi kemaslahatan umat, Maka Nabi tidk mau bersikap lemah.

Terlihat jelas disini. Alih-alih nerimo, Nabi malah manganjurkan dan mengajarkan kita untuk menang di dunia dan akhirat. Ajakan dan ajaran itu dibumikan oleh Abdurrahman bin Auf dan Abu Bakar dengan memberdayakan kekayaan mereka. Bargaining position umat pun meningkat. Bayangkan, tanpa kekayaan, apa yang akan terjadi ?? Yah, sebaliknya, bargaining position umat merosot. Persis seperti sekarang.

Bagi anda yang masih saja ogah-ogahan untuk kaya, tolong jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
  1. Inginkah anda memberangkatkan orang tua dan mertua anda berhaji ??
  2. Inginkah anda memberngkatkan orang tua dan mertua anda berumrah setiap tahun ??
  3. Inginkah anda berlibur dengan fasilitas terbaik bersama istri anda setiap tahun ??
  4. Inginkah anda memberikan rumah dan mobil terbaik untuk keluarga anda ??
  5. Inginkah anda memberikan pendidikan terbaik untuk  anak dan keponakan anda ??
  6. Inginkah anda memberikan perawatan terbaik untuk anak dan keponakan anda, ketika mereka sakit ??
  7. Inginkah anda membantu anggota keluarga dan tetangga anda yang berkekurangan ??
  8. Inginkah anda membantu orang-orang yang telah berjasa kepada keluarga anda ??
Hamdan ATT saja, penyanyi dangdut yang ngakunya orang termiskin di dunia, bisa punya mobil, rumah, dan harta. Begitu juga Yusnia, penyanyi dangdut yang ngakunya makan sepiring berdua, bisa jalan-jalan keluar negri, heheheheh masa anda kalah ??

Terkadang, kita enggan dan sungkan bicara soal uang, terus mencari-cari alasan yang menghibur diri, "yang penting itu kaya hati, bukan kaya harta. Tidak semuanya bisa dibeli dengan uang. Sedekah tidak harus berbentuk uang." Memang, pernyataan-pernyataan barusan seratus persen benar-tak terkecuali. Cuma, uang tetap saja sangat penting, karena dengan uang kita lebih udah dalam ibadah dan manfaat.

Sidang pembaca sekalian, percayalah :
- Kaya hati itu penting.
- 'Kaya Hati' juga penting
- Apa itu 'Kaya Hati' ?? Maksudnya 'Kaya Harta dan Properti' heheheh

Heii, jangan salah !! Rupa-rupanya, amatlah banyak orang miskin yang diperbudak oleh harta. Meskipun mereka tidak punya harta, namun siang dan malam hartalah yang terbayang-bayang di benak mereka. Sungguh, mereka tidak kaya hati. Sebaliknya, amatlah banyak orang kaya yang berhasil memperbudak harta. Serupa dengan Nabi, Umar, dan Sahabat-Sahabat lainnya. Bagi mereka, harta bukanlah tujuan, melainkan alat untuk memudahkan ibadah dan manfaat, sungguh mereka kaya hati.

Sekali lagi, lihatlah Nabi, Umar, dan Sahabat-Sahabat lainnya.
  1. Mereka kaya. Tapi mereka juga zuhud-tidak cinta pada dunia.
  2. Lha, kita ?? Sudahlah kere, eh tergila-gila pula pada dunia !!
  3. Dalam mengembangkan kota, mereka mengutamakan pasar (ekonomi) dan masjid. Melambangkan dunia dan akhirat. Bukan salah satunya.
  4. Lha, kita ?? Ekonomi terpuruk, masjidpun mau ambruk !!
  5. Mereka memastikan menang di dunia (dalam segala aspek, mulai dari ekonomi, militer, sampai iptek) juga menang di akhirat. Bukan salah satunya.
  6. Lha, kita ?? Dunia, ngga jelas. Akhirat, lebih ngga jelas. heheheh ..
  7. Daripada tersinggung, mendingan berubah dan berbenah. Right ??

MASIH ADA YANG MENOLAK UNTUK MENJADI KAYA ?? 




1 komentar:

  1. memang dahsyat nih buku
    saya pas peratama baca pun sampai merinding

    BalasHapus