biru atau kelabu ..
apa perdulinya bagi seoarang buta warna sepertiku
mencoret langit, dengan lengkung pelangi
semat pita berbentuk hati
ikat erat di ujung jg pangkalnya ..
mereka, bahagia ..
akupun bisa melihatmu menahan tawa
tapi, apa perduliku ??
aku tak dapat menikmati
masih tersisa gulungan hari ..
dimana aku bisa membaca raut pinus yang berwarna sama
lalu bertanya, dari mana ketegaran itu di dapati
saat pencari kayu mematahkan ranting rantingnya
sedang setiap tunas dia hidupi dgn cinta
ketika ku buka suara yang terdengar bukan "tanya"
tapi makian juga serapah yang sungguh ku yakin telah "ku peti kan"
ajari aku mengikis dendam ..
mengubahnya,menjadikan cinta
seperti bulan yang menyinari malam
menjadikan tenang dalam temaram
dan tak pernah menagih semesta untuk membayar
pun ketika harus berbagi dengan mentari
yang bertahta rajai hari ..
bulan masih berjanji untuk datang lagi
tak pernah dendam pada mentari
sudah bukan saat ada kata ..
"mengapa ??"
masih saja mencari pembenaran
lalu persalahkan takdir
memalukan ..
saatnya nikmati peran ..
acuhkan saja ..
saat merah saga berubah suram
toh aku buta warna
~~ kertas,~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar